Home
Ini adalah Postingan pertama saya..ckck Blog dari kemarin di anggurin aja. Sebenernya sih bingung mau nulis apa, tapi buat perkenalan lebih baik posting tentang lingkungan tempat tinggal sendiri aja kali ya.
Bisa dilihat, didaerah ini lah saya tinggal yaitu di kaki "Gunung Salak". Saya menghabiskan masa kecil hingga sekarang ya di daerah ini. Tinggal di sini menurut saya punya banyak keuntungan juga. Dari mulai lokasi yang nyaman walaupun memang tidak terlalu jauh dari pusat kota, udara yang sejuk, airnya yang dingin sedingin air es. Dan banyak banget kenyaman yang bisa saya dapat di daerah ini, ya namanya juga daerah sendiri ya pasti di nyaman-nyamanin aja. Keluarga saya yang tinggal di luar kota pun, seneng sekali kalau berkunjung ke rumah saya "bawaannya pengen nginep aja" katanya. Padahal kitanya sendiri sebagai pribumi juga terkadang merasa bosan dan jenuh juga lama-lama tinggal disini. Ya itulah manusia, terkadang selalu merasa tidak puas sama keadaan sendiri padahal di luar sana banyak orang yang susah untuk sekedar pulang ke kampung halamannya atau bahkan tidak punya tempat tinggal sama sekali.
Lanjut lagi, dari SD hingga SMP saya sekolah di tempat yang tidak terlalu jauh lokasinya dari rumah, hanya berjalan kaki sekitar 10 menit bisa langsung sampai ke sekolah. Namun semuanya berubah saat saya masuk SMA. Saya bersekolah di kaki Gunung Salak. Ketika teman-teman saya memilih sekolah di tengah kota, saya menerima dengan pasrah untuk disekolahkan di gunung. Nurut saja sama orang tua. Toh pendidikan sama saja dan bisa dari mana saja. Dan ternyata selama sekolah di sana saya menemukan banyak hal menyenangkan. Berbagai pengalaman yang tidak mungkin bisa dirasakan bila saya bersekolah ditengah hiruk pikuk perkotaan. Benar apa kata orang - orang "Masa SMA adalah masa yang paling berkesan". Dari segi biaya transportasi saja sangat hemat, Setiap hari saya naik angkot ( Angkutan umum khas Bogor) pulang pergi dengan biaya sekali jalan hanya Rp.1000. Wow haha hemat. Lihatlah anak-anak Sekolah jaman sekarang. Pulang sekolah dengan uang jajan lebih bisa main ke Mall atau Hang Out ala anak muda perkotaan, tapi dulu saya bersama teman-teman yang lain saat itu malah seringnya main-main ke Sungai yang lokasinya tidak terlalu jauh dari sekolah. Apalagi yang bisa saya dapat apabila bersekolah di gunung selain pemandangan super keren, sungai - sungai jernih dan lahan-lahan nan hijau membentang disepanjang jalan. Bahkan ada 1 pengalaman yang masih jelas di ingatan saya dan sukses bikin saya ketawa cekikikan kalau teringat itu lagi.
Flashback nih ceritanya, waktu itu saya masih kelas 1 SMA, Seperti rutinitas sehari-hari anak sekolah pada umumnya, pagi itu saya berangkat ke sekolah sekitar pukul 6.10 pagi. Sampai disana lalu duduk manis dikelas sambil ngobrol-ngobrol bareng teman. Gak berapa lama mendadak salah seorang guru yang akan mengisi mata pelajaran pada saat itu mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar dihari itu di liburkan karena akan ada rapat darurat katanya. Tentu kami sangatsenang kecewa. Alhasil karena tidak ada jadwal belajar mengajar, jadilah kami sekelas duduk - duduk santai dekat lapangan utama sekolah. Tidak berapa lama, Muncul lah ide nakal dari salah satu teman saya. Dia bilang "Eh, kita main ke Gunung yuk, kita jalan-jalan" begitu katanya. Saya tahu bahwa dia anak Pramuka aktif yang biasa naik turun gunung tapi kali ini dia ngajak kita - kita yang notabene tidak biasa naik gunung. Kami cuma saling melirik satu sama lain. Mungkin mulai sadar, ide gila macam apa yang dia tawarkan. Berbagai jurus gombal dia lakukan supaya kami semua terperangkap dengan ide konyolnya. Sampai akhirnya entah gimana ceritanya akhirnya kita semua setuju untuk ikut naik gunung terkecuali saya. Banyak hal yang saya takutkan, Saya yang luar biasa takut ketinggian dan kebetulan hari itu sedang pakai rok panjang SMA dan sepatu khas anak paskibra dengan hak 5 cm jelas paling frontal menolak. Tapi entah bagaimana saya terjebak juga. 1 lawan banyak ya kalah. Saya di paksa untuk ikutan naik gunung. Maafkan saya Pak saya jadi anak nakal sehari itu.
Flashback nih ceritanya, waktu itu saya masih kelas 1 SMA, Seperti rutinitas sehari-hari anak sekolah pada umumnya, pagi itu saya berangkat ke sekolah sekitar pukul 6.10 pagi. Sampai disana lalu duduk manis dikelas sambil ngobrol-ngobrol bareng teman. Gak berapa lama mendadak salah seorang guru yang akan mengisi mata pelajaran pada saat itu mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar dihari itu di liburkan karena akan ada rapat darurat katanya. Tentu kami sangat
Sejam waktu kami untuk menentukan rute perjalanan, teman saya yang membuat ide gila ini si Anak Pramuka, ternyata sudah hafal betul rute perjalanannya katanya memang rute itu sering dipakai oleh anak - anak Pramuka. Oke saya terpaksa percaya. Sepertinya kami di Hipnotis haha. Jam 9 pagi kita semua total 8 orang akhirnya berangkat juga lengkap dengan pakai seragam putih abu ala kadarnya, tas ransel isi yang sudah di isi makanan dan minuman serta tas si Anak Pramuka yang entah apa isinya terlihat lebih penuh dengan berbagai perlengkapan. Kami start dari belakang sekolah, ternyata dari belakang sekolah kami ada jalan yang mengarah langsung ke salah satu bukit di gunung Salak. Jadi kita berencana menyusuri sungai di belakang sekolah, lalu naik keatas bukit - bukit dan nantinya akan tembus ke wilayah Tajur Halang. Jalur yang di pilih si Anak Pramuka ini pun terbilang gak banget. Parah pokoknya. Teman - teman yang lain sempat mengeluh, saya bilang juga apa kan.
Sepanjang perjalanan kearah gunung, pikiran saya sudah tidak jelas, banyak bayangan-bayangan yang membuat saya was-was. Otak ini sudah pikirannya macam-macam saja. saya sempat berpikir bagaimana kalau nanti di koran-koran atau bahkan muncul berita di TV mengabarkan telah hilang segerombolan anak SMA yang dengan nekat tanpa kompas, dan masih berseragam sekolah lengkap mendaki Gunung Salak seadanya. Teman saya si Anak Pramuka itu mendadak jadi seperti seorang Ustadz merangkap Guru Biologi. Disepanjang jalan dia membimbing doa, ceramah, menjelaskan jenis-jenis tumbuhan ini dan itu. Haha. Kami sempat beristirahat sejenak di area yang cukup luas dan banyak ditumbuhi Pohon buah Menteng. Pohon nya pendek - pendek, tapi berbuah banyak sekali. Kami sebenarnya tertarik untuk mengambil salah satu buahnya tapi karena sering mendengar beberapa Mitos yang katanya di larang di lakukan saat mendaki gunung Salak akhirnya kami urungkan niatjahat kami, cukup di lihat saja tapi jangan dicicipi. Haha
Eeh tapi lagi enak selonjoran istrirahat dibawah Pohon Menteng, tiba - tiba dari kejauhan muncul seorang kakek yang sedang memegang sebuah golok. Karena kaget, sontak kami semua takut dan panik bukan kepalang, itu sebenarnya manusia atau bukan pikir kami. Kami semua berhamburan kabur macam kerumunan anak ayam termasuk si Anak Pramuka itu. Sudah lari jauh kami pikir Kakek tadi tidak akan menyusul, lah taunya Kakek tadi ikut ngejar kami, paniknya sudah sampai ke ubun - ubun. Si Kakek pembawa golok itu ngejar-ngejar kami sambil pegang golok di tengah hutan macam film - film horror. Saya capek, teman saya capek eh Si Kakek itu juga capek. Ngapain juga lari-larian Hei, hadapilah dengansenyuman berani. Gak berapa lama "Neng.. Jang Rek kamana, ulah lumpat, tong sieun, lain jurig abdi mah" (Neng Jang, jangan lari, jangan takut, saya bukan hantu). lah kami semua kaya terhipnotis langsung berhenti lari. Ternyata eh ternyata kami sedang ada di kebun milik kakek itu. Oalaah ngomong dari tadi kek. Mana tahu ada yang punya kebun di Gunung Salak begini. Jadi kan gak perlu ada adegan-adegan yang gak penting macam tadi. Akhirnya berujung dengan ngobrol-ngobrol ala turis di Kebun raya Bogor. Sebelum lanjut perjalanan, Kakek itu sempat ngasih beberapa buah lengkeng dan buah Menteng. Kenapa gak dari tadi kek ?? Kenapa ??
Perjalanan pun berlanjut, rasa capeknya jangan ditanya, tapi sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT ini. Pemandangan keren Kota Bogor yang menjadi teramat kecil bisa kami lihat dari tempat kami berdiri. Semuanya seakan terbayarkan, Sepatu Pantofel saya jebol, ujung rok saya robek entah mungkin tersangkut akar pohon selama diperjalanan, baju seragam kotor, bau keringat dan Muka kumel abiss. Semuanya seakan tidak ada apa - apanya ketimbang pengalaman dan perjuangan yang kami lewati sama-sama tadi. Akhirnya untuk pertama kali saya memuji Si Anak Pramuka itu, benar - benar luar biasa. Tapi lain kali kalau mau ajak naik gunung lagi mohon dipersiapkan segala macam kebutuhan ya, saya tidak mau mati konyol. Haha Masa - masa SMA benar - benar luar biasa. Kami tidak pernah gaul dan main di Mall. Tempat kami bermain ya di Sungai, Bukit, Sawah dll. Kemana-mana serba jalan kaki, bisa masak-masak ala Harmoni alamnya Trans TV, jalan ke Curug & masih banyak kenangan yang benar -benar berkesan yang suatu saat nanti bisa saya ceritakan kepada anak saya.
Sepanjang perjalanan kearah gunung, pikiran saya sudah tidak jelas, banyak bayangan-bayangan yang membuat saya was-was. Otak ini sudah pikirannya macam-macam saja. saya sempat berpikir bagaimana kalau nanti di koran-koran atau bahkan muncul berita di TV mengabarkan telah hilang segerombolan anak SMA yang dengan nekat tanpa kompas, dan masih berseragam sekolah lengkap mendaki Gunung Salak seadanya. Teman saya si Anak Pramuka itu mendadak jadi seperti seorang Ustadz merangkap Guru Biologi. Disepanjang jalan dia membimbing doa, ceramah, menjelaskan jenis-jenis tumbuhan ini dan itu. Haha. Kami sempat beristirahat sejenak di area yang cukup luas dan banyak ditumbuhi Pohon buah Menteng. Pohon nya pendek - pendek, tapi berbuah banyak sekali. Kami sebenarnya tertarik untuk mengambil salah satu buahnya tapi karena sering mendengar beberapa Mitos yang katanya di larang di lakukan saat mendaki gunung Salak akhirnya kami urungkan niat
Eeh tapi lagi enak selonjoran istrirahat dibawah Pohon Menteng, tiba - tiba dari kejauhan muncul seorang kakek yang sedang memegang sebuah golok. Karena kaget, sontak kami semua takut dan panik bukan kepalang, itu sebenarnya manusia atau bukan pikir kami. Kami semua berhamburan kabur macam kerumunan anak ayam termasuk si Anak Pramuka itu. Sudah lari jauh kami pikir Kakek tadi tidak akan menyusul, lah taunya Kakek tadi ikut ngejar kami, paniknya sudah sampai ke ubun - ubun. Si Kakek pembawa golok itu ngejar-ngejar kami sambil pegang golok di tengah hutan macam film - film horror. Saya capek, teman saya capek eh Si Kakek itu juga capek. Ngapain juga lari-larian Hei, hadapilah dengan
Perjalanan pun berlanjut, rasa capeknya jangan ditanya, tapi sungguh luar biasa ciptaan Allah SWT ini. Pemandangan keren Kota Bogor yang menjadi teramat kecil bisa kami lihat dari tempat kami berdiri. Semuanya seakan terbayarkan, Sepatu Pantofel saya jebol, ujung rok saya robek entah mungkin tersangkut akar pohon selama diperjalanan, baju seragam kotor, bau keringat dan Muka kumel abiss. Semuanya seakan tidak ada apa - apanya ketimbang pengalaman dan perjuangan yang kami lewati sama-sama tadi. Akhirnya untuk pertama kali saya memuji Si Anak Pramuka itu, benar - benar luar biasa. Tapi lain kali kalau mau ajak naik gunung lagi mohon dipersiapkan segala macam kebutuhan ya, saya tidak mau mati konyol. Haha Masa - masa SMA benar - benar luar biasa. Kami tidak pernah gaul dan main di Mall. Tempat kami bermain ya di Sungai, Bukit, Sawah dll. Kemana-mana serba jalan kaki, bisa masak-masak ala Harmoni alamnya Trans TV, jalan ke Curug & masih banyak kenangan yang benar -benar berkesan yang suatu saat nanti bisa saya ceritakan kepada anak saya.
Ok, sekarang kembali lagi ke daerah tempat saya tinggal, alamat blog ini terinspirasi dari daerah rumah saya yaitu daerah Kiara Lawang, kenapa di sebut seperti itu ??? konon katanya dahulu ada 2 pohon Kiara super besar yang berdampingan dan membentuk sebuah gerbang layaknya pintu. Bener atau tidaknya ? entahlah. Yang jelas sampai saat ini saya masih penasaran untuk melihat secara langsung pohon kiara itu seperti apa.
Saya telusuri Mbah Google ternyata pohonnya seperti ini. Dan sekarang pemandangan yang bisa kalian lihat di sekitar rumah saya ya seperti dibawah ini.
2009 |
2010 |
2010 |
Penuh dengan rumput gajah |
Tempat yang tenang dan nyaman. Setiap orang yang datang berkunjung kesini pasti ingin kesini lagi. Termasuk teman-teman kuliah saya hahaha. Walaupun sering di ejek lantaran rumah saya jauh dari Kota tapi mereka senang kalau bisa berkunjung ke rumah, katanya suasananya nyaman. hehe. Tapi ada satu hal yang bikin BeTe plus malu, ada jalanan kecil yang jadi akses utama menuju rumah saya dan jalan itu hancur sekali, pengen di Aspal tapi gak ada ijin dari yang punya tanah. Alhasil kalau ada tamu yang berkunjung, mereka mesti lihai memilih jalan agar tidak tergelincir & jatuh. Anggap aja lagi Off Road
Terakhir, ini ada sungai persis di samping rumah. saya sering main - main dan berenang di sungai ini sewaktu kecil. Kalau sekarang sih gak direkomendasikan ya.
3 komentar
yahhh ini dia, aku kenal tempatnya, oh jd itu pohonnya, tp skarang ko bisa ga ada yah?sayang bgt, oia dulu nama SMA nya apaa pi?
REPLYterima kasihh sheila,,hihi iya pohonnya kaya pohon beringin gitu, sereemm.. wahh pertanyaan yg menjebak, pake nanya SMA saya segala ini..
REPLYtesss
REPLY